Minggu, 23 Desember 2012

blok tv dan fungsinya


Blok Televisi dan Fungsinya

Berikut ini adalah daftar isi dari blok tv:

Gambar 1A. Diagram Blok Televisi Warna

Gambar 1B. Diagram Blok Bagian Warna





        Diagram blok diatas (Gambar 1 & 2) adalah diagram blok televisi berwarna dan hitam putih.Diantara kedua gambar tsb pada dasarnya sama,bagian-bagiannya,fungsinya,serta cara kerjanya semua sama.Untuk televisi berwarna (perhatikan diagramnya) hanya ada tambahan bagian warna saja (Gambar 1B).Bagian yang lainnya sama persis tak ada bedanya,jadi anda tidak perlu bingung kalau memperbaiki televisi berwarna.Oleh karena itu diagram tersebut penting untuk di ingat-ingat sebagai pedoman anda.Karena diagram tersebut adalah proses / urutan cara kerja televisi mulai dari tuner sampai munculnya gambar pada layar.Maka diagram ini sangat penting untuk dasar dan menjadi petunjuk anda mereparasi televisi.Berarti anda mengerti betul proses kerjanya televisi dari bagian ke bagian.Jadi kalau anda mereparasi televisi tidak asal asalan tetapi tepat pada sasarannya.Kalau anda tidak mengerti urutan bagian dan fungsinya,maka anda akan mengalami kesulitan dan tidak tepat pada bagian yang rusak.Dan blok ini penting anda hafal serta fungsinya walaupun tidak secara mendetail.
         Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan warna saja.Pada gambar 1B adalah skema blok bagian warna.Untuk proses terjadinya warna bagaimana,anda tak perlu menghafalkan skemanya dan teorinya,karena kalau dihafalkan sangat banyak sekali dan membuat anda tambah pusing.Yang penting adalah skema dasarnya saja dan fungsi masing-masing bagian (berulang kali saya sebutkan).Intinya anda bisa cara mereparasi televisi berwarna dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat tak perlu bertele-tele menghafalkan proses pewarnaan.Karena kalau dipelajari secara mendetail mengenai proses terjadinya warna mungkin bisa satu buku sendiri dan anda belum tentu paham.Oleh karena itu anda pelajari praktisnya saja,teorinya diambil yang inti-intinya dan yang penting langkahnya mereparasi dengan cepat dan tepat.
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :
Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer.
Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar
Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.
Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).
        AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.


LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI

           Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah senior.terimakasih.


Langkah-langkah :


1. Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.


2. Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).


3. Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.


4. Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.


5. Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.


6. Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.


7. Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa flyback sudah konslet.


8. Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.


9. Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.


10. Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.


11. Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.


12. Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.


13. Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater : 6VAC
-screen (G2) : 250V-450Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}


14.Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.


15. Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama standard.


16. Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka bagian power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka televisi akan terprotek/mati.


17. Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar